Senin, 17 September 2012

Pengembangan Sistem Informasi dengan metode FAST


Pengembangan sistem dengan metode FAST dilakukan secara berurutan yakni melalui tahapan investigasi atau survei awal, analisis masalah, analisis kebutuhan, analisis keputusan, pembuatan rancangan, mengkonstruksi. menerapkan system, mengoperasikan dan pemeliharaan sistem. Pengembangan ini bersifat daur hidup karena setelah selesai tahapan implementasi dan pemeliharaan maka sistem tersebut akan memberikan umpan balik ke analisis sistem yang telah dirancang. Sehingga tahapan pengembangan diatas terus menerus dilakukan demi penyempurnaan sistem


Cara ini dipakai untuk situasi, seperti :
1. Cukup banyak pengalaman dengan sistem seperti itu
2. Sebagian karakteristik sistem sudah dapat diidentifikasi sebelumnya
3. Kebutuhan data dapat diketahui sebelumnya
4. Manajemen gambaran lengkap mengenai sistem sebelum menyetujuinya

Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengembangan FAST adalah :
1. Investigasi Awal
Tahap ini mencakup berbagai kegiatan untuk merumuskan masalah dan ruang lingkup, mengidentifikasikan kemungkinan pemecahan masalah dan menilai kelayakan sistem tersebut.
Hasil investigasi harus mampu menjawab berbagai pertanyaan:
  • Apakah masalah atau peluang yang ada
  • Berapa besar upaya pengembangan sistem yang kemungkinan akandilakukan
  • Alternatif altematif apa untuk memecahkan masalah yang ditemukan
  • Beberapa besar biaya dan manfaat masing-masing pemecahan masalah tersebut
Perumusan masalah memerlukan interaksi yang cukup intensif antara analis sistem dan pengguna. Sedapat mungkin dilakukan dokumentasi masalah peluang. Tidak semua masalah dapat diselesaikan. Tujuan pengembangan sistem adalah untuk menekan sekecil mungkin dampak yang timbul dari masalah tersebut.

2. Analisis Masalah
Analisis masalah dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya, dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, dan hambatan-hambatan yang terjadi serta kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan. Dalam tahapan ini dilakukan penelitian terhadap komponen komponen sistem untuk memahami sistem yang ada, sebagai dasar untuk rancangan sistem yang diharapkan dengan cara melakukan wawancara pada pelaku - pelaku sistem meliputi:
a. Apa yang dilakukan dalam menjalankan fungsi dan peran dalam sistem informasi?
b. Bagaimana proses informasinya dari sejak penangkapan atau pencatatan data, proses pengolahannya dan
    informasi yang dihasilkan serta digunakan untuk apa informasi tersebut?
c. Dimana proses informasi pada sistem informasi terjadi dan digunakan oleh bagian-bagian atau fungsi-
    fungsi dimana saja?
d. Mengapa proses informasi tersebut terjadi dan mengapa keputusan tersebut ditetapkan berdasarkan
    informasi yang dihasilkan?

3. Analisa Kebutuhan
Pada tahap analisis kebutuhan dilakukan pengumpulan dan analisis data,terutama menyangkut kebutuhan para pengguna sistem, dan menilai kekuatan maupun kelemahan metode kerja yang telah diterapkan selama ini. Dalam FAST, ada 4 sumber informasi yang digunakan untuk analisis kebutuhan :
a. Dokumen : meliputi pedoman kerja (protap), form pemasukan data dan pelaporan, diagram kerja, bagan organisasi untuk melihat hirarki wewenang dan tanggung jawab, dan lain-lain.
b. Kuesioner : keuntungan kuesioner adalah besarnya data yang dapat dikumpulkan dengan cepat, meliputi wilayah yang luas, relatif tidak mahal dan identitas responden dapat disembunyikan (anonymous).
c. Wawancara dirancang untuk menangkap beberapa data sejenis yang diperoleh dari kuesioner, namun informasi yang dikumpulkan lebih mendalam.
d. Observasi dilakukan untuk mengidentifikasi proses kerja dalam sistem lama yang kurang efektif dan tidak memuaskan bagi konsumen.Setelah data terkumpul, dilakukan analisis untuk mencapai kesimpulan-kesimpulanyang melandasi perancangan sistem. Diagram mengenai aliran data (data flow diagram), aliran kerja system (system flowchart), analisis terstruktur dan teknik perancangan (structured analysis and design technique) digunakan sebagai alat bantu untuk analisis sistem.

4. Analisa Keputusan
Analisis keputusan digunakan untuk menilai beberapa alternatif kemungkinan pengembangan sistem sesuai dengan kebutuhan.Beberapa pertanyaan penting yang harus dilakuka adalah :
a. Seberapa besar sistem akan dikomputerisasi
b. Apakah sistem baru akan dibeli atau dibangun sendiri ?
c. Apakah sistem akan dibangun berdasrkan jaringan internal atau berbasiskan web ?
Masing masing alternatif kemungkinan pengembangan sistem kemudian harus diputuskan dengan berbagai studi kelayakan seperti :
a. Kelayakan teknis, apakah SDM yang ada menguasai secara teknis
b. Kelayakan Operasional, untuk menilai sudahkah sesuai dengan kebutuhan pengguna
c. Kelayakan ekonomis, untuk menilai dari segi keuangan apakah sudah ekonomis
d. Kelayakan jadwal, untuk menilai dari segi penjadwalan atau waktu yang ditetapkan
e. Kelayakan resiko, untuk menilai kesuksesan alternatif yang dipilih

5. Perancangan Sistem
a. Pengertian
Perancangan sistem adalah merancang atau mendesain sistem yang baik isinya adalah langkah-langkah operasi dalam pengolahan data dan prosedur untuk mendukung operasi sistem. Perancangan sistem menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan, tahap ini menyangkut
mengkonfigurasikan dan komponen-komponen perangkat keras dan perangkat lunak dari suatu sistem sehingga setelah instalasi dari sistem-sistem akan benarbenar memuaskan rancang bangun yang telah ditetapkan pada akhir tahap analisa sistem.

b. Langkah-langkah Perancangan Sistem
1) Mempelajari dan mengumpulkan data untuk disusun menjadi struktur data yang teratur sesuai dengan sistem yang akan dibuat.
2) Melakukan evaluasi serta merumuskan pelayanan sistem baru secara rinci dan keseluruhan dari masing-masing bentuk informasi yang akan disajikan.
3) Menganalisis kendala yang akan dihadapi dari permasalahan yang mungkin timbul dalam proses perancangan sistem.
4) Menyusun kriteria tampilan informasi yang akan dihasilkan secara keseluruhan.
5) Menyusun struktur data untuk dikembangkan menjadi sebuah struktur
yang memberikan kemudahan keluaran informasi yang akan dihasilkan.
6) Menyusun perangkat lunak untuk pengolahan data.

Maksud dan tujuan utama dari tahap perancangan sistem :
1) Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.
2) Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada program komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat.Dalam perancangan model atau sistem perlu dipertimbangkan dimensidimensi logik dan fisik :
a. Keluaran : Isi, forum (teks, grafik, audio, visual) volume, ketepatan waktu, media (kertas, video display,
tape), format (cara penyusunan data secara spesifik).
b. Masukan : Isi, ketepatan waktu, media, format (perumusan jenis dan panjang field) dan volume (besar data yang harus dimasukkan kedalam sistem komputer dalam jangka waktu tertentu)
c. Spesifikasi proses : Berdasarkan analisis keluaran dan masukan dapat diputuskan apakah pengembangan sistem akan dipenuhi oleh perangkat aplikasi yang sudah ada dipasaran atau harus meliputi
pengembangan program yang dikembangkan oleh Rumah Sakit.
d. Spesifikasi penyimpanan : Penetapan cara akses dan pengorganisasian data, volume penyimpanan yang diperlukan dan media penyimpanan fisik.
Dari hal-hal diatas akan diperkirakan kebutuhan pemrosesan data yang menentukan fungsi kemampuan perangkat lunak dan perang keras yang memadai.

6. Konstruksi Sistem
Konstruksi sistem adalah tahapan dimana dilakukan pembangunan sistem ( penjajakan pembelian sistem ) serta melakukan tes.Tujuan dari tahap ini adalah :
a. Membangun dan melakukan pengujian terhadap seluruh kebutuhan pengguna serta serta spesifikasi rancangan.
b. Melakukan peralihan antara sistem baru dan sistem lama. Pada tahapan ini juga dimungkinkan untuk melakukan instalasi atau pembelian sistem baru. Oleh karenanya diperlukan akuisisi sistem baru.
Akuisisi sistem perlu sering dilakukan melalui tender atau proses penawaran. Untuk itu pihak manajemen mengeluarkan request for proposal (RFP). Pada umumnya RFP bersifat fleksibel, memuat diagram alternatif
rancangan sistem pedoman evaluasinya dan rentang anggaran yang dialokasikan. Kebutuhan sistem menyangkut perkiraan pertumbuhan pada masa yang akan datang, dan persyaratan lain, kebutuhan pemrosesan data dan kriteria pemilihan penawaran. Jika sistem yang diinginkan sudah spesifik, manajer dapat mengeluarkan request for question (RFQ). Pada dokumen ini menjelaskan perangkat keras dan
perangkat lunak dari sistem yang dibutuhkan. Di samping itu penjual juga diminta menunjukkan harga setiap item dan rabat jika dibeli dalam jumlah yang besar, garansi, dukungan pemeliharaan, biaya pengiriman dan pemasangan serta kapan barang bisa diterima.

7. Implementasi Sistem
Implementasi sistem informasi meliputi:
a. Penjadwalan
Diperlukan perencanaan timetabel untuk menentukan kapan kegiatan implementasi dimulai dan akhirnya dilanjutkan dengan fase Operasionalisasi.
b. Kode program
Penggunaan kode program untuk memudahkan pemeliharaan program dan mengurangi kesalahan dalam pemrograman.
c. Deteksi dan koreksi kesalahan
Debugging adalah upaya untuk membetulkan kesalahan sintaksis, runtime, dan kesalahan logika pemrosesan data yang mengakibatkan kesalahan hasil pengujian. Pengujian program dilakukan dengan mengoperasikan program untuk memproses data dari berbagai unit komprehensif, sehingga kesalahan dapat diketahui seawal mungkin. Salah satu hal yang tidak boleh dilupakan adalah konversi sistem dari sistem lama ke sistem baru yang memerlukan pelatihan bagi pekerja dan operator komputer. Ada empat konversi, yang perlu dipertimbangkan  yaitu :
a. Konversi langsung, sistem lama yang sekaligus dengan sistem yang baru.
b. Konversi paralel, sistem lama dan sistem baru dijalankan secara bersama untuk beberapa waktu. Sehingga jika sistem baru ada gangguan maka sistem lama dapat mengkompetensi.
c. Konversi bertahap, peralihan ke sistem baru dilakukan per bagian – perbagian.
d. Konversi dengan pilot study, mirip konversi bertahap, sistem yang baru
diimplementasikan dalam bidang tertentu dalam organisasi, setelah berhasil baru dibawa ke bidang lain.
Perlu dilakukan evaluasi pada sistem yang sudah berjalan dengan tujuan untuk segera memperbaiki kesalahan. Kekurangan yang masih ada akan memberikan umpan balik kepada pengembangan sistem secara keseluruhan.

8. Pemeliharaan
Pemeliharaan sistem mencakup seluruh proses yang diperlukan untuk menjamin kelangsungan kelancaran dan penyempurnaan sistem yang telah dioperasikan dalam menghadapi tantangan tantangan baru.
Langkah-langkah dalam tahap ini adalah:
a. Pemantauan pengoperasian
Tujuan dari proses ini adalah untuk mencegah terjadinya kesalahan pengoperasian atau memperbaiki kesalahan pengoperasian yang telah terjadi.
b. Antisipasi gangguan kecil
Hal ini untuk mengantisipasi gangguan kecil (bug) seperti millenium bug dimana data jenis tahun disimpan dalam bentuk dua digit, yang akan menimbulkan gangguan pada tahun 2000, yang terduga sebelumnya.
c. Penyempurnaan
Hal ini untuk menanggapi perubahan-perubahan kebutuhan para pengguna, yang belum ditangkap oleh analis dan perancang sistem.
d. Antisipasi faktor-faktor di luar aplikasi
Hal yang perlu diantisipasi adalah virus, kerusakan/kehilangan data, serta sistem diakses oleh pengguna yang tidak berhak.